Angga Wijaya Mahasiswa Siak, Magang di Thailan Tiga Bulan


Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/smantual/public_html/wp-content/themes/bloggingpro/template-parts/content-single.php on line 81

Angga Valiansyah Wijaya, alumni SMAN 1 Tualang yang sedang menuntut ilmu di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang, terpilih menjadi peserta Student Exchange, sekaligus Internship Program 2015, bekerja sama dengan Rajamangala University of Technology Lanna (RMUTL) Thailand pada 6 Juli-17 September 2015 lalu.

Prestasi yang diraih Angga Wijaya tidak hanya membanggakan bagi dirinya dan keluarga, tetapi juga keluarga besar SMAN 1 Tualang, Kabupaten Siak. Saat pulang ke Perawang, ia menyempatkan diri berkunjung ke sekolahnya tempat menimba ilmu selama tiga tahun yang lalu .

Read More
Saat berbincang-bincang dengan Kepala SMAN 1 Tualang Heri Yuliando, mahasiswa semester 7 ini, menceritakan pengalaman berharga tentang pertanian di Negeri Gajah Putih itu.

“Pertanian Thailand sudah cukup maju. Di sana, Raja Thailand sangat konsen mengembangan bidang pertanian. Untuk Thailand Utara salah seorang Pangeran (Princes) mengurus pertanian,” kata Angga mengawali pembicaraan dengan Kepsek SMAN 1 Heri.

Saat di Thailand, Angga mengikuti kegiatan observasi lapangan ke laboratorium Plant Tissue culture Laboratory, Agricultute Teknonology Research Instute (ATRI) RMUTL. Mereka mempelajari serta praktek langsung kegiatan produksi bibit tanaman secara kultur jaringan.

“Petani Thailand menggunakan bibit unggul yang dikembangkan di laboratoriuam. Saat ini, ditemukan bibit padi cocok di lahan kering. Padi itu tumbuh bagus di pengunungan tanpa irigasi,” ungkapnya.

Menurut Angga, petani Thailand juga didukung oleh fasilitas dan infrastruktur mengembangkan usaha. Misalnya, ada bank khusus membantu modal usaha bagi petani tanpa anggunan.

Di samping itu, yang menarik bagi alumni SMP YPPI Perawang ini belum diterapkan di Indonesia, satu desa ditempatkan satu dokter tanah/ahli Tanah. Tugasnya, meneliti kesuburan tanah.

“Ada di sana satu desa satu dokter tanah atau akhli tanah. Apabila petani, menemui kendala terkait kesuburan, langsung memanggil atau mendatang dokter untuk memeriksa tanah, memberikan obat supaya tanah bisa ditanami dengan baik,” terang Angga yang juga pernah mewakili Kampusnya kegiatan di Singapura.

Meski masih menuntut ilmu, Angga berharap ilmu yang diperoleh dari Thailand bermamfaat untuk Indonesia. Sebagai putra daerah Siak Sri Indrapura, berkeinginan meningkatkan kualitas SDM, pendidikan, pengalaman, dan wawasan, sehingga ilmu yang didapatkan mampu meningkatkan dan mengembangkan potensi daerah di masa yang akan datang.

“Selain itu, melihat saat ini Indonesia sedang memasuki AEC (ASEAN Economic Community), maka sebagai generasi muda penerus bangsa, menyiapkan diri menghadapi masyarakat global,” pungkas Angga pemilik IPK 3,4 ini. (Halim)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *